^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Jumat, 31 Juli 2015

kedudukan itu untuk 4 orang....

Kedudukan itu..
Kata orang seperti kamu hidup dalam sehari dan kamu menjadi raja di dalamnya. Hanya kamu seorang.

Katanya , kedudukan itu..
Kamu duduk sekali dan enggan untuk melepasnya.
Lagi-lagi hanya untuk kamu seorang.

Tapi, sebagian orang bilang kedudukan dunia itu..
Kamu, aku, dan kalian saling mengingat dan saling berbagi menjalin hubungan sebagai seorang muslim yang baik.

Bagi para pasutri..
Kedudukan dunia itu, kita berjalan bersama menuju syurga-NYA.

Semua orang punya persepsi masing-masing tentang kedudukan di dunia untuk mereka. Tapi yang ku tahu, Islam selalu adil untuk setiap orang.

Hadits berkata :
"Dunia itu untuk empat orang :

1. Seorang hamba yang diberikan oleh ALLAAH rizki berupa harta dan ilmu, dengannya bertakwa kepada ALLAAH, menyambung silaturrahmi dan melaksanakan hak ALLAAH. Ini adalah kedudukan yang paling utama.

2. Dan hamba diberikan oleh ALLAAH ilmu dan tidak diberikan harta, namun niatnya benar, ia berkata: Jika kau mempunyai harta, aku akan berinfaq seperti si fulan, maka dengan niatnya ia mendapat phala yang sama dengannya.

3. Dan hamba yg diberikan harta dan tidak diberikan imu, ia habiskan hartanya dengan tanpa ilmu, tidak bertaqwa kepada RABB-nya, tidak menyambung silaturrahmi dan tidak melaksanakan hak ALLAAH maka ini kedudukan yg paling buruk.

4. Dan hamba yg tidak diberikan harta tidak juga ilmu, dan berkata : jika aku mempunyai harta, aku akan beramal (buruk) seperti si fulan, maka dengan niatnya tersebut ia mendapat dosa yang sama dengannya.

(HR.Ahmad dan at-Tirmidzi  dan ia berkata :hasan shahih)

Senin, 04 Agustus 2014

^Boriorafone pada bagian Almoneira (sebagai Anak) #part 2^



Bismillaah..
tertulis dengan sederhana
dengan kalimat yang terangkai tak cukup merdu
boriorafone
lantunan kata terambigu memory

Boriorafone...
kata ini menjadi sebuah kiasan pada bagian almoneira..
sesosok "jantung" dari perannya sebagai seorang Anak
mereka belajar dari kisah-kisah kedewasaan  yang terlahir dari usia 5 tahun
terangkai dari ibu-bapak yang tak faham bagaimana menjadi peran mereka masing-masing..
SebagaiAnak..
kita sebenarnya mampu menjadi orang tua sebelum kedewasaan bertaut pada usia
Sebagai Anak..
dunia kalian memang masih kecil tapi kalian bisa belajar dari wilayah Mauritania kemudian beralih ke jalur yang kini "istimewa" di mata para zionis

Jiwamu masih kecil namun kalian akan mendewasa seiring mengetahui apa-apa yang terlahir di jiwa-jiwa anak-anak seperti kalian pada kedua daerah yang ku sebut

Siapa  bilang kalian tidak bisa menjadi sedewasa para orang tua??
bagaimana bisa kalian tidak bisa sebijak sejak dini dari para orang tua?
sementara para orang tua tak benar-benar kuakui bisa mendewasakan kami dengan bijak

Boriorafone...
aku menuntutmu untuk, belajar dari mereka..
mereka bisa..
bukan karena sebuah kondisi saja
namun jiwa mereka sudah terukir dalam kitab yang Mulia
Kitab suci kita, aku, dan kalian..

jika kalian tak setuju dengan ku
berikan aku alasan yang jelas untuk membangkitkan semangat yang telah mati pada asumsi
"Anak-anak belum mampu mendewasakan diri"

Minggu, 03 Agustus 2014

Sebagai Anak #part 1


Sebagai Anak..
Okelah kalau sekarang ortu gak faham bagaimana cara mendidik yang benar well jangan bersedih Anda yang bisa merubahnya
Kadang..ortu gak faham bagaimana anak muda zaman sekarang
Oke..sekarang berbalik mungkin Anda yang tidak mengerti terlalu banyak untuk membuat ikatan kuat dengan orang tua
Ikatan kuat itu menghubungkan hati dan hati itu adalah pokok dari segala hal
Ketika Anda bisa mengambil hati mereka maka orang tua mana sih yang gak bisa luluh memberikan sedikit saja kepercayaannya untuk si Anak..???
Orang tua itu bukan tak mengerti namun telat untuk mengerti
Anak itu bukan tak mengerti namun kadang belum –belum juga mengerti
Itu anggapan orang tua
Kalau Anak bilang “Aku bukan tak mengerti namun memang ingin selalu dimengerti (red: aku memang gak selalu salah)”
Orang tua nyuruh ini dan itu
Anak mesti bilang pada dirinya “labbaik..iya ma, pa.. (why not? Selama dalam kebaikan)
Sekarang Anak yang mesti faham kondisi orang tuanya Jika diantara kalian memiliki orang tua yang belum faham bagaimana mendidik kalian dengan cara yang benar
Sekarang Anak yang harus pandai juga memahami orang tua jangan orang tua yang selalu memahami Anak
Sekarang Tanya deh masing-masing “Apa iya selama ini saya yang terlalu egois ngomong kalau orang tua saya gak ngerti-ngerti saya? Atau hanya karena sebuah kekesalan dari keinginan yang tak tercapai?”
Eittss…ini bukan soal tentang berlemah lembut dengan mereka saja tapi bagaimana kamu bisa menjadi muslim yang baik. ^_<

Kamis, 06 Februari 2014

^Learnosphariora^

Kadang..
Kita bisa menangis tersedu-sedu saat mendapati nilai mata pelajaran ini dan itu turun drastis..
Ada rasa penyesalan yang begitu dalam saat mengetahui hal ini.
Namun herannya, kita malah tidak bisa menangisi saat diri melakukan kemaksiatan walau itu 'sepele' di mata manusia sekarang.
Rasanya memang perlu untuk menampar diri ini
Apa yang sebenarnya  kita inginkan?
Namun semoga saja kita sadar  
"bahwa ALLAH  memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah".
semoga saja kita sadar
"bahwa airmata itu bukan untuk dunia saja namun untuk akhirat ".
Berinvestasilah dengan airmata Anda..
Berinvestasilah dengan ketakutan Anda karena-NYA
Berinvestasilah pada ketaatan Anda terhadap suami Anda..



Namun, berinvestasi akan hal ini butuh keikhlasan yang memang benar-benar Anda persembahkan tanpa sandiwara pada-NYA
Mari lagi sekali tampar diri ini dengan kata-kata dari orang yang hanya berbicara dan menulis ini
Karena
"Keiklasan itu sungguh aneh..
 Saat Anda mengakui kehadirannya, saat itu pula Anda tidak pernah memilikinya." *Simple*
Dan karena hasilnya Anda akan menuainya dari apa yang belum Anda pikirkan sebelumnya
Dari apa yang Saya dan Anda tak dapat mendeskripsikan sebelumnya
Maukah Anda?
Mungkin Anda akan melaju bukan bersama saya
Tapi Anda bisa melaju dengan orang yang Anda cintai.
Selamat kepada siapapun yang menjadi pilihan Anda nantinya.
Maka "LEARNOSPHARIORAberakhir menjadi kata ambigu
Di sela-sela kedinginan malam dunia Anda.

*keep istiqamah*
Semoga kita menjadi manusia yang lebih faham lagi terhadap agama ini. Aamiin...

Selasa, 17 Desember 2013

^Bersama Suara Mereka^


suara memang selalu menghadirkan sebuah rasa yang indah
karena ia sebagai cinta yang akan selalu dirindukan keberadaannya

Bersama 19 tahun perjalanan mengisi hari-hari ini
Beliau memang selalu suka dengan celotehan ringan kami
sebagai anak-anaknya tentu saja hal itu adalah moment terindah dalam hidupnya

Bunda..
hari ini pertanyaan apa saja yang diajukan anak kepada Anda?
Sudah terjawab semua? atau masih memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang begitu sederhana dan polos itu?
terpikir kadang bahwa pertanyaan itu awalnya terasa sangat mudah tapi yakinlah menyusun jawabannya sungguh sangatlah sulit dan harus benar-benar pandai
karena Bunda tahu bukan? yang akan menerima penjelasan bukanlah insan yang berkutat dengan dunia intelegensi tinggi, yang berkutat dengan dunia perkamusan, yang berkutat dengan dunia perpustakaan
tapi pada mereka (insan kecil) yang memang masih benar-benar lugu dan polos
yang menyimpan rasa ingin tahu yang tak terbatas dalam memorinya
yang memiliki "segudang' pertanyaan yang selalu berkecamuk di kepalanya dan selalu menunggu untuk dijawab
dan yang paling menarik mereka masih menggunakan bahasa sederhana nan polos yang paling rumit menurut orang dewasa
why? karena kebanyakan orang dewasa telah lupa bagaimana cara menjadi polos seperti mereka^^

"I am thankful for a lawn that needs mowing, windows that need cleaning and gutters that need fixing because it means I have a home. I am thankful for the piles of laundry and ironing because it means my loved ones are nearby". ~ Author Unknown

A house full of mess, a house full of love. Which one do you prefer? 
Via Meutya Halida


Saya masih ingat bagaimana Mama pernah berkata kepada saya bahwasanya saat masih bayi saya jarang malah bisa dikatakan tidak pernah tertawa hihiii itu adalah hal yang unik menurut saya hingga Mama saya membuat sebuah kompetisi dengan menghadiahkan uang Rp 10.000 {pada saat itu nilai nomina dari uang tersebut cukup banyak*bisa beli apa ya? :)) } dan hasilnya "tidak ada seorang pun yang berhasil" #seberapa sinisnya saya terhadap humor waktu itu mungkin bisa Anda bayangkan :))

Kisah saya tadi adalah sebuat potret bagaimana Mama saya masih menyimpan kenangan-kenangan indah atau buruk tentang anaknya dimana episode-episode 'indah' seperti itu menjadi buah bibir manis saat kembali bergabung dengan anak Beliau yang kian beranjak dewasa. Saat-saat berkumpul menjadi bahan makanan yang sangat manis dalam perhitungan waktu itu.

Beranjak menjadi seorang Gadis membawa kebahagiaan yang begitu besar bagi Beliau. Namun, disisi lain seorang Ibu selalu menenun kata dalam hatinya

"Apakah esok Aku akan kehilangan suara-suara mereka?".....

*terlukiskan dari sebuah masa seorang perempuan yang berajak dewasa dan nantinya akan menjadi seorang Ibu juga :)) insya ALLAH ^^

sebagai tuangan cinta dari kasih seorang Ibu 
untuk mereka tunas-tunas cinta shalih/shalihah

Ibu berkata pada anaknya :
Ketika kau menjadi Ibu/Ayah
datangilah Ibumu jua
Rangkul tangannya dengan erat
persembahkan senyuman cinta tulus padanya
dan tuturkan bahwa engkau menjadi kuat karena kehadiran Anakmu
Maka Ibu akan membalas dengan senyumnya yang lebih tulus sembari mengatakan
"Dan engkau, adalah penguat Ibu hingga kini" :))

***i love mom***
(Nabila)


Rabu, 07 Agustus 2013

^Engkau^...Part 1 #janji#

Bismillaah..
Kau tahu janji?
Ya! "Ia" adalah sesuatu 'hal' yang memang harus di tepati!
Kita pernah berjanji..
Untuk selalu terbuka, membuka segala rahasia sehingga tak ada penyembunyiannya,
Melahirkan keluarga yang indah,
Mencetak generasi yang di ridhoi-NYA
Dan menenun kalimat cinta hingga keriput mengikis waktu kencang.

Kau tahu?
Percaya adalah keyakinan yang ku sematkan dalam janji itu..
Hingga saatnya kini engkau berhak memilikiku
Merangkulku dengan janji yang kau tuangkan
Sembari kau tanyakan kesanggupanku
"Apakah engkau bersedia dan sanggup menemaniku dalam ridho-NYA hingga keriput menghampiriku?"
Yah..dan itu kembali lagi jika umur kita berpaut lama
Karena kita terlalu sering berencana
Dan aku takut engkau akan jenuh dengan janji-janji dalam rencana itu.

‪#‎bersambung‬#^^

Di penghujung Akhir bulan ramadhan..
Dengan berjuta harapan